2 Jan 2010

Managing Kemarahan

Aneh bukan? Bagaimana mungkin marah bisa dimanage, diatur. Sebenarnya tidak aneh, bahkan, kalau memang bisa memanage kemarahan tersebut dengan baik, kita bisa memperoleh hasil yang cukup besar. Jangan pernah sia-siakan tenaga anda untuk sesuatu yang sia-sia, itulah prinsip saya.
Apa yang saya maksud dengan memanage atau mengontrol kemarahan mungkin sudah banyak yang menulis, atau mengajarkan pada anda, disinipun saya tak lebih dan tak kurang hanya berusaha memaparkan sedikit tentang memanage kemarahan ini, untuk selebihnya saya serahkan pada diri anda pribadi.
Bagaimana cara memanage kemarahan?
Kendali diri dan kenali keadaan.
Kenali diri anda, dalam artian, pantaskah marah untuk hal seperti ini?
Dan kenali keadaan, dalam artian, lihat keadaan sebelum anda marah.

Sebagai contoh, anak anda mendapat nilai kecil di raportnya, anda merasa malu karenanya, lalu merasa marah karena anda merasa anak anda membuat anda malu. Sekarang anda harus mengintropeksi diri, kenali diri anda, pantaskah anak anda mendapat marah anda sedangkan anda sendiri (misalnya, sewaktu kecil pernah dapat nilai merah?) kemudian pantaskah anda memarahinya sedangkan sebelum nilai keluar anda tidak pernah mengingatkannya atau membantunya untuk belajar? Pantaskah anda marah apabila ternyata disaat anak anda sedang belajar ada gangguan-gangguan yang menyebabkan nilainya merah? Sesungguhnya hal tersebut tidak pantas, maka dari itu, saya katakan disini, kenali diri anda dan kenali kenapa anda merasa marah.
Apabila kemarahan anda tadi anda ubah bentuknya menjadi sebuah rujukan bagi anda (bukan bagi anak anda) maka, anda akan memperoleh kenyataan bahwa anda masih sangat lalai sebagai orang tua dalam mengawasi anak anda. Dan apabila anda sudah menyadari hal tersebut lalu mau mengubah diri, sungguh itu merupakan sebuah hasil yang sangat baik.
Istri anda membeli peralatan kosmetik yang sangat mahal hingga keuangan anda dalam keadaan tercekik, lalu anda marah pada istri anda. Pantaskah? Kenali diri anda. Pantaskah anda marah pada istri anda sedangkan anda tidak pernah memujinya apabila ia berdandan? Pantaskah anda marah pada istri anda apabila setiap ia berdandan dengan bedak atau kosmetik yang murah anda mencelanya? Sesungguhnya tidak pantas, kenali diri anda. Setelah anda merenung dan menyadarinya, anda bisa mulai dengan melakukan hal yang bertolak belakang dengan menghardiknya, yaitu memujinya, katakan pada istri anda bahwa ia tanpa menggunakan make up apapun akan selalu terlihat cantik dimata anda, ucapkanlah dengan tulus tanpa menyebutkan sedikitpun mengenai keuangan keluarga yang sedang dalam keadaan sulit. Apabila anda berhasil mengambil hati istri anda, maka ia akan tergugah kesadarannya bahwa anda masih mencintai dia dan anda tidak perduli dengan kosmetik apa yang ia kenakan, lalu ia akan melihat bahwa kosmetik yang paling mahalpun akan sama dengan kosmetik yang paling murah tergantung dari yang memakainya.
Kenali selalu diri anda dan tanyakan apakah anda pantas marah terhadap keadaan tersebut?
Saya selalu memanage kemarahan saya, hingga hubungan saya dengan beberapa mantan pacar saya tidak pernah buruk.
Ketika dulu saya masih berstatus pacaran dengan mantan saya, saya sering mendapatkan sms sms mesra yang masuk kedalam handphone pacar saya. Marahkah saya? Tentu saja marah, bagaimana perasaan anda apabila anda berada dalam posisi saya. Tapi saya kenali diri, pantaskah saya marah kepadanya sedangkan saya hanya berstatus “pacar”? kemudian pantaskah saya marah padanya sedangkan ia sendiri tidak ingin mendapat sms-sms tersebut selain dari saya? Tentu saja tidak. Jadi saya fikirkan dengan matang, lalu saya mendapatkan sebuah kenyataan yang indah, bahwa semesra apapun sms yang diterima pacar saya, ia tidak pernah menyembunyikannya dari saya, semesra apapun sms yang diterima pacar saya, ia tetap pacar saya dan hanya saya yang ada dalam hatinya, orang lain boleh saja mengirim seribu pesan mesra, namun hanya saya yang akan dibalasnya. Ibaratnya, silahkan anda bermimpi indah, tapi hanya saya yang mendapat kenyataan itu indah. Intinya, sebenarnya dibalik hal yang membuat kita marah, itu ada sesuatu yang indah yang tersembunyi, karena itu hal yang paling pertama harus kita lakukan adalah kenali diri dan tanyakan pantaskah marah karena hal tersebut?

Yang kedua adalah, kenali keadaan. Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan tidak marah. Ada hal-hal yang hanya bisa diselesaikan dengan kemarahan. Seperti misalnya, pegawai anda melakukan kesalahan yang sangat fatal hingga menyebabkan suatu keadaan yang tidak diinginkan. Anda harus memarahi pegawai anda tersebut agar keadaan seperti itu tidak terulang lagi. Tapi yang harus anda ingat adalah kenali keadaan. Jangan pernah memarahinya didepan umum, tapi lakukan ditempat yang lebih pribadi. Selain menjaga perasaan pegawai anda, anda juga menjaga wibawa anda, bagaimana perasaan orang apabila melihat anda marah-marah didepan umum? Bukankah hal yang kurang bagus untuk dijadikan contoh? Kenalilah keadaan apa bila anda memang diharuskan untuk marah.
Mobil anda ditilang tanpa sebab, anda marah lalu memarahi polisi? Tindakan yang bodoh karena bisa saja ia menambah daftar kesalahan anda. Yang harus anda lakukan adalah kenali tempatnya, apabila ia yang berkuasa saat itu, tahan kemarahan anda dan tunggu satu kesempatan yang baik untuk marah, yaitu ketika keadaan anda sama dengannya. Anda bisa marah kepadanya dipengadilan, sudah cukup banyak kantor komnas HAM dinegara kita yang membela Hak-hak kita.

Memanage kemarahan sesungguhnya hanya bersumber pada dua hal, kenali diri dan keadaan, kalau anda bisa melakukannya dengan baik, ini akan memberikan anda suatu kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar