29 Des 2009

Empat Sekawan Tiga Ce(bok)

Dulu, waktu guw masih smp, guw dimasukin oleh guru-guru guw dikelas Ce, dari kata Cebok. Kelas satu Ce, kelas dua Ce, kelas tiga pun Ce, semuanya dari kata Cebok. Walaupun sama-sama kelas Ce dari kata cebok, tapi tiap perpindahan kelas guw punya sobat yang berbeda, secara guw orangnya mudah berinisialisasi, jadi guw bisa dapet sahabat baru setiap perpindahan taun. Persahabatan guw yang paling berpesan dan kesan selama guw di kelas Ce dari kata Cebok adalah pada saat guw di kelas III, waktu itu guw sahabatan dengan yang namanya Zannuriansyah, Cut Dina Fitria, dan Farnida Ulfa. Berikut guw akan nyeritain tentang sobat-sobat guw yang sudah guw sebut namanya barusan.

Zannuriansyah, anaknya humoris, berbakat jadi pelawak. Kalau ketemu sama dia bawaannya guw pengen makan terus, eh salah, maksud guw kalau ketemu ama dia bawaannya guw pengen ketawa terus. Zannur seakan tidak pernah kehabisan akal untuk melawak, mungkin kalau dulu dia ikut API (Audisi Pelawak TPI), dia gag akan lolos kali ya, soalnya gag ada yang dukung, secara temannya pada pelit semua sih. Jadi gag ada yang mau buang-buang pulsa buat ngedukung dia. Tapi walaupun anaknya suka melawak, Zannur bisa digolongkan sebagai seorang anak yang cukup pintar, diakhir penutupan tahun dia berhasil menggondol baju, celana dan pakaian dalam dari jemuran orang. Eh, salah lagi, maksudnya, pada akhir penutupan tahun, dia berhasil menggondol juara kelas peringkat ketiga. Guw gag terima kabar lagi dari dia pasca kelulusan SMP, kita menjalani dunia kita masing-masing. Namun setelah bertemu kembali, baru aku tahu, ternyata dia mulai menurun kualitasnya waktu SMA. Peringkat kelas sangat susah dicapainya, ibarat pepatah mengatakan, Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Akhirnya dengan penuh perjuangan, air mata dan darah (darah kayanya engga deh), dia berhasil lulus dari SMA 1 MBO dan masuk ke Universitas Muhhamadiyyah jurusan FKM (Fakultas Kesehatan Masyakarat) dan sekarang sudah diterima bekerja di sebuah kantor Kesehatan di Lho k suma wee (kalau bahasa indonesianya : Loh? Ke suma aja).

Cut Dina Fitria, biasa dipanggil dengan sebutan Cut Nyak. Guw ndiri heran kenapa dia dipanggil Cut Nyak. Anaknya cantik, manis, baik, lucu dan tidak sombong, rajin menabung, royal, pokoknya sosok wanita yang perfectlah menurut guw. Untuk kadar kepintaran, dia agak dibawah Zannur sedikit, tapi diatas guw (perasaan dulu guw yang paling bodoh deh diantara mereka). Sedikit cerita unik dari Cut Dina, ada teman guw namanya Rio Mahendra, anak Padang, tinggi, kurus, jangkung. Rio mempunyai filsafat :Tiada hari tanpa menyatakan cinta pada Cut Dina. Sumpah dulu guw eneg banget liat kelakuan Rio yang ampun-ampunan dalam menarik perhatian Cut Dina. Walaupun ditanggepin dengan dingin sedingin es krim di BTM, tapi Rio tidak pernah menyerah. Itulah perjuangan cinta termemalukan yang pernah guw saksikan dalam idup guw. (Piss Ryo). Usai kelulusan, guw kehilangan kontak dengan Cut Dina, sampai akhirnya pada waktu guw balik ke Aceh, guw terima kabar kalau Cut Dina adalah salah satu orang yang meninggal pada waktu terjadinya Tsunami di Aceh. Hati guw waktu dengar kabar gitu langsung plung, kaya ada sesuatu yang hilang. Teringat kenangan guw ama dia yang manis, saling tuker contekan, dia sering ngegodain guw (inget dulu waktu SMP guw masih polos lugu dan imut, *NARSIS BERAT), inget semua kenangan yang indah dulu, guw rasanya pengen nangis aja, cuman malu dong, mantan preman SMA Insan Kamil masa nangis?

Yang terakhir adalah Farnida Ulfa. Anaknya paling jutek diantara kita berempat. Wuih, galaknya? Kaya induk ayam yang sedang ngejagain anaknya biar gag ikutan selingkuh kaya bapaknya. Tapi untuk urusan bahasa Arab, dia yang paling jago. Anta antuma antunna nya udah mencapai level yang sangat tinggi. Ibaratnya jagoan shaolin, dia udah menamatkan 12 Jurus Arhat Bumi dari Shaolin. Secara dia punya tante itu ada guru bahasa arab dikelas kita (kenapa jadi ambon ngomongnya?), kebetulan keluarganya memang keluarga pengajar bahasa arab, baik ibu maupun tantenya, jadi gag mengherankan kalau dia cukup jago bahasa Arabnya. Terakhir guw denger kabar dia masih kuliah di UNSYAH, cuman guw lupa dia ambil jurusan apa, apa jurusan Blok M-Mampang atau jurusan UKI-Bekasi.

Kemudian the last dari empat sekawan itu adalah guw, tapi gag bakal diceritain disini, sebab guw punya babi-babi khusus (bab-bab khusus maksud guw) untuk nyeritain idup guw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar