14 Jun 2009

pendidikan di indonesa

Mungkin ini terlalu berat untuk w bahas, cuman berhubung tadi w dapet ilham buat nulis tentang “si engkong pendidikan” yang uda gag bener di negara kita jadi ya w tulis aja, dan maklum-maklum aja ya bagi yang gag ngerti makna tulisan w, maklum baru pemula.

Pendidikan di Indonesia bener-bener uda kacau beliau. Udah gag ada yang beres. Bayangin aja sekolah itu khan sebenernya dibuat untuk pinter, nah ini sekarang yang kejadian tu, harus pinter dulu baru bisa sekolah, wong masuk TK aja ada tes masuknya, gila gag? Apalagi yang sekarang diajar di TK udah berbeda jauh dengan apa yang dulu diajar waktu jaman kita TK (kaya w hidup jaman kapan aja, jaman penjajahan kompeni kali ye). Dulu kita diajarin lagu-lagu yang sesat tapi asik, kaya balonku ada lima (padahal ada enam, itung aja sambil nyanyi), trus ada lagi lagu tamanku yang cuman punya dua bunga, padahal seharusnya yang namanya taman itu harus ada lebih dari dua bunga baru bisa disebut sebuah taman (Rosevell, 1985). Nah sekarang, anak-anak TK itu apa coba yang diajarin? mereka sekarang diajarin untuk membentuk kepribadian mereka menjadi dewasa, apalagi ditambah dengan tayangan-tayangan yang sekarang beredar di media massa, wah itu mah uda bener-bener, sekarang tuh yang namanya anak kecil mah badannya aja yang kecil padahal otaknya uda sama bejat ama bapaknya.

Sekolah yang luar biadab mahalnya, bagaimana Indonesia gag tambah miskin dengan sistem yang seperti itu? Orang miskin mau pinter, tapi sekolah dia gag bisa karena gag punya biaya, akhirnya dia gag jadi sekolah dan akhirnya dia bodoh, dan sesunggunya kebodohan itu adalah kebodohan yang nyata (Lia Eden).

Ada lagi sekarang yang namanya kelas percepatan, yang sebenernya dibuat untuk mengeruk uang para siswa yang berduit sedikit lebih banyak dari orang kebanyakan, (sedikit lebih banyak buat makan, sedikit lebih banyak buat rekreasi, sedikit lebih banyak buat jalan-jalan, sedikit lebih banyak buat melancong, ya semua serba sedikit lebih banyak dari orang lain lah). Padahal pelajaran yang diajarin sama, fisika ya belajar nabok (gaya hentak), biologi ya belajar nge-sex (reproduksi), ekonomi ya belajar korupsi, dan itu sama aja, mau percepatan atau kelas biasa sih sama aja, dan begonya orang tua yang mau menerima penjelasan dari para guru yang dengan dalih segala macam untuk ngedapetin uang lebih dari penghasilan mereka sehari-harinya, kemudian masukin anak mereka ke kelas percepatan tadi. Padahal, kalau bisa dibilang itu sebenarnya mengurangi tingkat kebebasan dan tingkat pergaulan anak di masa remajanya, efeknya gag akan keliatan sekarang, tapi nanti kalau dia sudah dewasa.

Belom dihitung dengan kegilaan yang dibuat oleh pemerintah, kalau gila-gilaannya Changcuters sih masih enak didenger,
Gila gilaan sama teman-teman
Gila-gilaan mencari perawan….
Gila-gilaan.....
Gila-gilaan....
Yeee malah nyanyi....
Nah gila-gilaan yang itu mah masih enak didenger, tapi dengan kegilaan pemerintah, ngedengernya aja bikin eneg.

Berikut daftar kegilaan yang dilakukan pemerintah sekarang + yang dulu
Setiap ganti tahun ajaran buku paket yang digunakan diganti, padahal isinya sama, tulisan ama gambar doang (gila)
Hasil UAN siswa wajib diatas 5 (gila)
Bagi yang dibawah 5 dianggap tidak lulus (gila)
Bagi yang tidak lulus silahkan mengikuti ujian paket C (tambah gila)
Bagi yang tidak lulus paket C silahkan mengulang tahun depan (gila-gilaan!!!!)
Begitulah pemerintah sekarang yang udah gag mikir lagi buat rakyatnya, yang dipikir cuman bagaimana dia terlihat keren (malu w satu alumni ama presiden kaya gitu).
Akhirnya dengan keadaan seperti itulah lahir yang namanya tim sukses (bukan cuman pejabat aja sekarang yang punya tim sukses, murid juga punya). Tim sukses ini (sukses disini adalah kalimat bermakna tidak sebenarnya; ”sukses”, bukan kalimat dalam arti sebenarnya; ”suka sesama”)tim sukses ini mempunyai tugas untuk mensukseskan murid-murid dari sekolahnya untuk lulus walaupun mengharamkan segala yang halal dan menghalalkan segala yang haram (pendek kata menghalalkan segala cara). Tim sukses terdiri dari guru-guru yang berkompeten dibidang yang diajarkannya, seperti guru cabul akan mengisi jabatan tim sukses sebagai guru biologi, guru tukang berantem akan mengisi jabatan sebagai guru yang bertanggung jawab terhadap pelajaran fisika, guru tukang korupsi akan mengisi jabatan penanggung jawab pelajaran akuntansi dan ekonomi sedangkan guru-guru seperti guru yang tidak dimengerti (guru bahasa inggris), guru yang merepotkan (bahasa indonesia) akan menempati pos-pos mereka tersendiri. Dengan bermodalkan strategi perang yang ajib ajib mereka pun melaksanakan tugas mereka sebagai tim sukses dengan gigih dan bertanggung jawab.

Alhasil apa jadinya? Mau tau? Cepek dulu dong... (pak Ogah mode ”on”)

Alhasil jadinya semua murid lulus dengan nilai yang kinclong, alias melewati batas titik nadir yang ditetapkan pemerintah. Tapiiiiiii......dengan sayang seribu sayang, yaitu:
1. sayang pendidikan mereka selama tiga tahun akhirnya berakhir dengan contekan dan bukan hasil mereka sendiri
2. mereka yang lulus dengan bantuan akan kesulitan mencari tempat kuliah yang baik dan murah hingga akhirnya kalau bukan kuliah ditempat yang baik tapi mahal, atau murah tapi kurang baik, ya mereka terpaksa menambah jumlah pengangguran di Indonesia (kalau kata w c masi mendingan NAZI deh, mereka membasmi orang-orang yang gag berguna di dunia, seperti pengangguran dan orang yang gag punya kerjaan)
3. sayang uang mereka yang dikeluarkan selama tiga tahun mereka sekolah, kalau untuk lulus harus melewati paket C.

Nah itulah yang terjadi di Indonesia saat ini, dan bukan hal yang aneh kegilaan ini akan bertambah seiring hilangnya moral pemerintah untuk memikirkan nasib rakyatnya, bangkitlah Indonesia, pilihlah orang yang benar-benar bisa dipercaya untuk memimpin negeri kita!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar